SSSTTT!!
Badan Pengurus Santri (BEST) adalah OSIS versi pondok saya. Jangan salah, job desk anggota BEST ini lebih banyak daripada OSIS biasa, karena kami juga memantau keseharian santri, bahkan kalau saya di lingkungan akhwat (karena saya bukan ikhwan ya saya nggak tahu ikhwan gimana tepatnya), kakak BEST tidak hanya sebagai kakak kelas yang dihormati sesuai perannya, tapi juga kakak kelas yang bisa diajak bercanda dan diskusi untuk semua adik kelasnya 24/7. Anggota BEST ini biasanya terdiri dari santri ATCO (1 & 2) dan beberapa dari PRISTAC kalau masih butuh personil.
Terkait masalah income, selain dari menyita barang, anggota BEST ini percaya rezeki dari Allah SWT dan transferan dari orang tua, kami tidak memalak atau sengaja menyita barang santri agar divisi kami banyak income-nya, income kami lebih daripada uang seribu dua ribu, yakni: syukran akhi/ukhti dan allahu yardhaa 'alaikum.
Yes, terima kasih dan do'a dari ustadz setelah kami bantu adalah hal yang lebih bernilai daripada jabatan BEST atau kegiatan khidmah itu sendiri.
Dulu saya juga seorang anggota BEST, dari kelas PRISTAC 2 hingga Atco 2, beragam jabatan saya jabani, dari yang hanya anggota divisi/asisten kooordinator, hingga alhamdulillah di tahun terakhir saya mendapatkan amanah menjadi wakil ketua umum/ketua BEST untuk akhwat. Semua santri yang lulus pasti akan mengalami fase menjadi anggota BEST ini, karena perekrutan anggota bukan hanya faktor subyektifitas atau spotlight khusus kepada santri yang dianggap layak dan pantas, tapi juga melatih soft skill agar bisa berhadapan dengan masyarakat luar saat kami sudah menjadi alumni nantinya.
Mungkin akan ada upcoming artikel dengan label #backstory tentang kehidupan saya sebagai anggota BEST kali ya, nampaknya akan seru ditulis di sini. So, blog ini sebagai saksi bisu atau online diary kehidupan saya di pondok dan perkuliahan nanti.
Kenapa judul artikel ini "SSSTTT!!"?
Yes, sama seperti artikel "QUM!", kalimat "SSSTTT!!" adalah kalimat sakral yang lebih khusus daripada QUM. Kenapa? Karena hanya kakak BEST yang bisa menggalangkan kalimat ini. Sebenarnya kalimat ini lebih mengarah kepada teguran ke orang-orang yang mengantuk di mushalla saat zikir, yang masih berisik mengobrol di kamar saat waktu tidur, gaduh saat seminar, pokoknya ia adalah bahasa universal untuk mengambil perhatian dengan singkat.
Nah, setiap kakak BEST punya karakter "SSSTTT!!"-nya sendiri. Bahkan yang membuat saya agak syok adalah ternyata ada beberapa santri bisa hafal ini "SSSTTT!!"-annya siapa.
"Pokoknya kalau ssttt dari kak Oi tuh ngeselin, kayak ngehentak di awal dan panjang banget, apalagi kalau lagi sstt-in anak-anak pas mau tidur," begitulah salah satu komentar adik kelas saya tentang SSSTTT!! saya, "aku sih oke kalau kakak ini atau kakak itu yang sstt, tapi kalau kak Oi yang ssttt aku jadi badmood, karena lebih ngeselin."
Saya suka adik kelas yang begini, nggak takut jujur untuk bilang di depan saya apa yang tidak ia sukai dari saya, dan itu disampaikan dengan santai sambil kami makan bersama, lho. Dengan itu, saya jadi lebih mudah menerima dan evaluasi apakah saya harus melembutkan SSSTTT!! saya lagi atau tidak?
Tapi saya jawab; "ya makanya tidur cepet, biar nggak denger sstt-an aku." Sengaja aja, saya suka aja balikin kata-kata gitu.
"Aku udah mau rebahan kak Oi malah gitu ya gimana nggak badmood coba?" jawabnya sambil mencak-mencak, tapi dia tahu saya bercanda.
"Ya siapa suruh denger?"
"Kan' kedengeran," keluhnya lagi. "Udah lah, kak Oi ngeledek mulu." Akhirnya dia ngambek.
"Hahaha, iya-iya." Saya tertawa karena senang lihat dia emosi beneran. Tapi, begitulah adanya, memang ada pihak yang sudah berusaha menaati aturan tapi harus menanggung beban emosional karena ditegur kakak BEST, padahal yang salah temannya, bukan dia, tapi yang ditegur sekamar. Hidup di pondok begitu; sharing kebahagiaan dan sharing teguran/hukuman juga, haha.
SSTTT!! itu bukan kalimat yang selalu baik untuk menegur santri. Tapi, mengubah kebiasaan lama seperti itu memang susah adanya, apa lagi yang bisa kami gunakan untuk menegur santri tanpa terlalu mempermalukannya kalau bukan "SSSTTT!"!?
Masa "woy!", atau "heh!", yang ada malah kami yang kena tegur ustadz nanti. Tapi begitulah lika-liku menjadi pengurus santri, harus pandai-pandai melihat timing mana yang tepat untuk SSSTTT!! yang agak ngegas atau pelan, dan harus pakai model dan nada yang mana. Sepele sih, tapi ini berpengaruh terhadap bagaimana santri dan adik kelas lain menganggap kami, apakah kami adalah uswah hasanah atau bukan.
Tapi, ada yang lebih keren dan ngena daripada SSTTT!! untuk menegur santri, yaitu "lirikan mata". Yes, tapi teknik ini tidak bisa digunakan semua anggota BEST, hanya sosok yang biasanya ditakuti, berkharisma atau yang jarang bicara dengan mulut, tapi dengan ekspresi dan delikan. Orang seperti itu tidak perlu SSSTTT!!, lirikan matanya saja sudah cukup bikin santri terdiam dan duduk tegak memperhatikan pembicaraan.
Begitulah ulasan kalimat SSSTTT!! ini, gimana para pembaca? Apakah ada lagi kalimat-kalimat khusus/pamungkas yang digunakan saat menjadi pengurus atau menjabat? Bisa share di comment section, ya!



Terus pertahankan Dan tingkatkan Perfomance and Prestasi kakak ya kak...di Kampus saat kuliah nanti, Insyaa Allah,.kakak akan bnyk dapat opportunity labih Luas lagi..jangan sia siakan apapun amanah yg nanti aka. Kakak dapatkan di kemudian hari..Proud of You kakak Oi...Doa bunda selalu utk kesuksesan Dan kecemerlangan masa depan kakak dikemudian hari..I saya Allah...Semoga Allah mudahkan Dan lancarkan segala urusan kakak..Aamiin..🤲🤗❤️
BalasHapusKata lain selain sstttt itu... Bisa ehem alis degem kali yaa
BalasHapusboleh juga tuh
Hapus