Masalah Kesehatan Terbesar Anak Pondok
Yes, ini adalah pengalaman pribadi saya selama mengurus anak sakit atau menganalisis penyebab sakit terbesar. Meski makanan pondok tidak se-bergizi itu, tapi tetap layak makan dan dilengkapi sayur kok (santrinya aja yang suka nakal skip sayur, baru tau rasa kalau sakit, kalaupun beralasan sayurnya nggak kayak di rumah lah, butek lah, apalah, trus asupan serat dia dari mana?). Selain kebiasaan skip sayur, kurang minum air putih adalah faktor utama sakitnya fisik seorang santri.
Tapi...
Sebenernya yang utama itu biasanya homesick atau kurang duit sih. Jadi kalau pulang atau dapet kabar transfer pasti langsung sembuh, ya... begitulah. Tapi nggak selalu ya.
Sudah banyak artikel kesehatan yang kadang suka malas kita klik karena relate dengan masalah kesehatan yang kita alami tapi malas melakukan solusinya (baca: artikel bahaya kurang minum air putih), tapi kita kerap abai dengan menggunakan sejuta alasan. Begitulah manusia, seringnya nikmat sehat harus diganti dengan sakit agar tahu seberapa mulia kondisi sehat. Penyebab santri malas minum itu ada banyak, yang jelas MALAS tidak bisa menjadi alasan apapun, bahkan untuk hal sesepele jadi tidak suka minum air putih.
Coba pikirkan baik-baik dan deeptalk dengan diri kita sendiri, apakah kita terus menerus mau malas dan hidup dengan sangat tidak sehat seperti ini karena kurang minum air? Ya memang semua keputusan bebas kita pilih, tapi orang yang pintar dan berpikir sehat tidak akan berpikir untuk skip minum air hingga kekurangan cairan harian hanya karena malas.
Ada satu adek kelas saya sudah sadar akan hal ini. Hal lucu dan ia lakukan agar ia semangat minum adalah dengan minum dari botol 900 ml yang ada gagangnya agar bisa ia tenteng ke mana-mana, sekaligus banyak stiker melody, hello kitty dan apapun yang lucu, ia tempelkan di sana. Saya yang nggak ngerti nanya ke dia; "rame banget botolnya, Mut."
"Biar semangat minum, kak," ujarnya sambil nyengir. Saya mengernyitkan dahi tak mengerti. Karena buat orang seperti saya, bukan masalah botolnya, tapi masalah spirit dan memaksa diri untuk minum air putih cukup adalah yang utama dan penting.
"Apa ngaruhnya?" Saya bertanya tak mengerti.
"Ngaruh tau kak," ujarnya sambil mengambil botol minumnya dari tangan saya dan mengangkatnya sambil memutar-mutar botol itu di depan wajahnya, memandang botol itu dengan senyum senang dan bahagia. "Kalau botolnya lucu, banyak stikernya gini aku jadi semangat minum. Btw, ini botol ke-tiga aku hari ini lho, kak, kakak nggak mau puji aku?" Jelasnya smabil meminta afirmasi. Saya hanya memberikan jempol dengan tangan kiri sambil bilang; "mantap".
Ternyata, hal visual se-sepele ini berpengaruh. Saya pribadi bukan tipikal yang memikirkan se-gemas apa botol minum atau tumblr saya, yang penting kalau minum ya minum, jumlah air yan saya minum adalah yang terpenting, bukan seberapa gemas botolnya. Dari dia saya belajar tipikal yang sangat memerhatikan desain dan tingkat ke-bagus-an ata ke-gemas-an sebuah botol dan pengaruhnya ke semangat minum.
Menarik, bukan?
Jadi, buat saya, apapun alasannya, jangan sampai saat kita rutin cuci darah karena ginjal kita rusak baru kita menyesal dan rajin minum air minum. Anak pondok dan siapapun yang membaca ini: JANGAN. KURANG. MINUM. AIR. PUTIH, ya!!



Komentar
Posting Komentar